Kamis, 06 Maret 2014

Kisah Nyata Azab Kubur Itu Ada!



Kisah Nyata Azab Kubur Itu Ada!
Bismillah. Ini adalah kisah nyata menurut penuturan salah seorang teman saya di sebuah majelis kajian islamiyah di sebuah masjid komplek perumahan. Awalnya, kami membahas kajian tafsir surat Al-Baqoroh. Ustadzah di depan halaqoh kami terus menerangkan ayat demi ayat mengenai hukum puasa, fiqh, dan sebagainya. Seketika itu, seorang ibu di sebelah saya membuyarkan konsentrasi saya yang sedang mendengarkan penjelasan tafsir. Tiba-tiba dia bercerita tentang masa mudanya sebagai seorang anggota pramuka yang terkait dengan kebenaran azab kubur. Berikut cuplikan pembicaraan kami.
“Saya waktu zaman muda jadi anggota pramuka, dek.” Katanya bangga.
“Oh, begitu ya, Bu? Terus?” Kataku kurang tertarik.
“Kamu tau dulu saya suka urus acara-acara kalau pejabat-pejabat mau datang ke suatu lokasi, kami menyiapkan semuanya.”
“Oh, begitu.” Jawab saya datar.
“Waktu itu ada pejabat yang mau datang, kami diharuskan menyelenggarakan acara tersebut di lokasi kuburan. Jadi kami memindahkan kuburan tersebut ke lokasi lain.”
“Kok bisa?”
“Iya, adek tahu? Ketika saya dan teman-teman Pramuka membongkar kuburan mereka satu per satu, percaya atau tidak, seluruh kuburan orang-orang kafir (bukan muslim) tulangnya seperti gosong terbakar!”
“Masa Bu? Busuk kali karena terlalu lama di kubur?” Saya mulai bergidik ngeri.
“Bukan! Kamu tahu kan tulang yang terbakar seperti apa? Ya gosong! Dan itu saya temui di seluruh kuburan orang-orang kafir. Tulang mereka gosong semua. Tidak ada mayat yang tulangnya tidak gosong! Selain itu, tulang belulang mereka berantakan!”
“Berantakan bagaimana?”
“Misalnya tulang tangan di sebelah sini, tulang kaki di sebelah sini, tulang mana di sebelah mana. Kalau pas membongkar kuburan orang-orang muslim, percaya atau nggak, seluruh tulang-tulang mereka berwarna putih dan utuh, tidak berantakan seperti tulang-tulang orang kafir!”
“Subhanalloh! Itu bener Bu?”
“Iya. Sejak saat itu saya percaya bahwa azab kubur itu ada.”

Dari Anas radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتُوُلِّيَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَيُقَالُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنْ النَّارِ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنْ الْجَنَّةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوْ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيُقَالُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ

“Jika hamba sudah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya sudah pergi meninggalkannya, hingga dia (jenazah) mendengar suara langkah sandal-sandal mereka, maka akan datang kepadanya dua malaikat. Keduanya lalu mendudukkannya seraya berkata kepadanya, “Bagaimana pendapatmu tentang laki-laki ini, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?” Maka jenazah itu menjawab, “Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya”. Maka dikatakan kepadanya, “Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selanjutnya bersabda, “Maka dia kemudian melihat keduanya”. Adapun (jenazah) orang kafir atau munafik, maka dia akan menjawab, “Aku tidak tahu, aku hanya berkata mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang.” Maka dikatakan kepadanya, “Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang mengerti”. Kemudian dia dipukul dengan palu godam besar yang terbuat dari besi dengan sekali pukulan di antara kedua telinganya, maka dia mengeluarkan suara teriakan yang dapat didengar oleh yang ada di sekitarnya kecuali oleh dua makhluk (jin dan manusia).” (HR. Al-Bukhari no. 1338)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jika seorang dari kalian meninggal dunia maka akan ditampakkan kepadanya tempat duduknya (di akhirat) setiap pagi dan petang hari. Jika dia termasuk penduduk surga, maka dia akan (melihat tempat duduknya) sebagai penduduk surga. Dan jika dia termasuk penduduk neraka, maka akan (melihat tempat duduknya) sebagai penduduk neraka. Lalu dikatakan kepadanya, “Inilah tempat dudukmu hingga nanti Allah membangkitkanmu pada hari kiamat”. (HR. Al-Bukhari no. 1290 dan Muslim no. 2866)
 
Laa ilaaha illalloh. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Alloh semata yang tiada sekutu, tiada lawan, atau tandingan baginya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusannya, yang menyeru kepada tauhid, yang berusaha memberi nasehat kepada kerabat dan orang jauh, yang memberi peringatan kepada orang-orang durhaka kepada neraka yang menyala tersu menerus dan yang menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang beriman dengan negeri yang tidak akan pernah habis nikmat-nikmatnya (surga). (Kutipan kalimat ini saya nukil dari buku “Dahsyatnya Neraka karya Ibnu Rajab Al-Hambali, Pustaka At_Tazkia halaman 11-12).

==o0o==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar