Sabtu, 16 Mei 2015
Kisah Nyata dari Jeddah
Seorang pemuda yang baru saja
beberapa bulan ditinggal wafat ayahnya sedang berkumpul dengan teman-temannya,
ia memang mempunyai "acara khusus" setiap minggunya dengan
teman-temannya untuk berkumpul sambil menonton VCD porno di rumah mendiang
ayahnya, demikian acara itu berlanjut setiap minggunya.
Malam itu setelah selesai dari
perkumpulannya, ia tertidur lelap dan bermimpi, ia sedang menuju makam ayahnya,
tiba-tiba ia mencium bau yang sangat busuk dari pusara ayahnya, lalu ia mendengar
suara ayahnya sambil mengerang, seakan-akan menahan sakit, "Anakku, sampai
kapan kau akan menyiksaku di alam kubur, ketahuilah setiap kali kalian
berkumpul dirumahku dan menyaksikan film porno itu aku didatangi dua malaikat
penyiksa, yang satu menuangkan cairan busuk yang keluar dari farji para pelacur
yang sedang dalam siksaan kubur, dan malaikat yang lain menimpakan bara api
disekujur tubuhku, mereka terus berbuat demikian dan tidak berhenti sebelum
kalian selesai dari acara keparat itu dirumahku, mereka datang untuk menyiksaku
seperti itu setiap minggu bertepatan waktunya dengan berkumpulnya kalian,
hentikan perbuatanmu wahai anakku, kembalilah kepada Allah untuk
bertobat.." anak itu tersentak dari tidurnya dalam keadaan gundah, ia tak
tahu harus berbuat apa, ia terus berfikir dan berfikir, maka cahaya Hidayah pun
menerangi kalbunya, ia bertobat kepada Allah swt dan mulai menjalani Cahaya
petunjuk, ia berniat pada malam yang biasanya ia mengadakan acara tercela itu
dirumahnya, ia akan mengadakan acara maulid Nabi besar Muhammad saw, setiap
minggunya, ditempat dan waktu yang sama.
Ia menceritakan mimpi dan niatnya
pada teman-temannya, merekapun setuju dengan pendapat itu, acarapun
berlangsung, para pemuda yang dipenuhi cahaya tobat, maka berkumpullah hati
yang dipenuhi penyesalan dan merasa sangat bersalah terhadap Maha Raja Langit
dan Bumi, maka rumah itu kini terlihat dari langit bagaikan bintang gemerlapan,
sebagaimana penduduk bumi memandang bintang gemerlapan dilangit, rumah yang
beberapa hari yang lalu dipenuhi perbuatan yang menggetarkan pintu Kemurkaan
Allah, kini di rumah itu berkumpullah hamba-hamba Nya untuk melangsungkan amal
yang mengguncang pintu Rahmat Rabbul'alamin. Malam itu sang pemuda kembali
bermimpi, seraya menziarahi makam ayahnya, ia mencium bau wangi yang sangat
Indah, wangi Misk Kesturi, ia teringat bahwa wangi Misk Kesturi adalah wangi
tubuhnya Rasulullah saw (tercantum dlm kitab Syama'il, oleh Imam Tirmidzy),
lalu ia mendengar suara ayahnya dengan penuh kelembutan, "Allah melimpahkan
rahmat Nya padamu wahai anakku, aku dihentikan dari segala siksa kubur karena
tobatmu, dan amal perbuatanmu, aku dihadiahi Mahkota oleh Rasul saw karena
rumahku dijadikan tempat menampung para tamu Rasulullah saw".
Dari Abu Hurairah ra, Sabda Rasulullah
saw "Tiga perbuatan yang masih bersambung setelah kematian : Ilmu yang
bermanfaat, Shadaqah yang terus mengalir (seperti masjid, atau penerang masjid
dll), dan Anak Shalih yang mendo'akannya..!". (Hadits Hasan Riwayat
Imam Tirmidzy)
Kamis, 07 Mei 2015
Waktu Terasa Cepat, Kiamat Sudah Dekat!
PERNAHKAH, saudara merasa bahwa waktu yang kita jalani ini terasa begitu singkat? Sering kita mendengar “Baru juga kemarin Ahad, sekarang sudah Ahad lagi”. Sudah menjadi semestinya hal ini menjadi bahan perenungan bagi umat muslim. Karena salah satu tanda akan datangnya kiamat adalah, terasa bergulirnya waktu dengan cepat.
Hidup yang serba instan kini menjadi budaya baru di pelosok Negeri ini. Bahkan banyak diantaranya yang mengabaikan nilai – nilai islam, seperti melalaikan sholat, membuang waktu dengan percuma, atau kegiatan yang mampu menciptakan hedonism dikalangan masyarakat.
Padahal dalam al-qur’an secara jelas digambarkan bahwa manusia ada dalam kerugian ( bagi yang membuang buang waktu). Seperti dalam surat al-Ashr ayat 1-3 “demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Rasulullah SAW sudah mewartakan kepada kita, bahwa salah satu tanda – tanda kiamat adalah berdekatannya zaman.
Abu Hurairah r.a menuturkan, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,”Zaman akan berdekatan, ilmu berkurang, fitnah bermunculan, kekikiran tertanam, dan al – Haraj merajalela.” Seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan al-Haraj?”. Beliau menjawab, “pembunuhan, pembunuhan.”
Pendapat Ulama tentang sabda nabi, “Zaman akan berdekatan”
Sedikitnya keberkahan dalam zaman itu. Sehingga, pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu jam oleh generasi terdahulu, tidak dapat diselesaikan oleh generasi penerus mereka walaupun dikerjakan selama berjam-jam
Ibnu Hajar menjelaskan, ”di zaman kita ini, kita sudah merasakan cepatnya hari berlalu yang tidak pernah kita rasakan sebelum ini.”
Makin dekatnya jarak antara penduduk pada satu zaman, sebab sarana transportasi, darat maupun udara, yang kian berkembang, sehingga yang jauh menjadi dekat.
Berjalannya waktu dengan cepat. Tanda ini akan terjadi di akhir zaman.
Sebab, Allah SWT. Mahakuasa memperpanjang perputaran hari maupun mempersingkatnya sesuai kehendak-Nya. Dia juga mahakuasa mengganti malam dengan siang.
Pendapat ini dikuatkan oleh riwayat tentang dajjal. Ketika Dajjal sudah muncul ke dunia ini, hari – hari pada saat itu berputar. Ada hari yang lamanya seperti satu tahun, ada yang seperti satu bulan, ada juga yang seperti satu pecan. Tanda kiamat ini belum terjadi.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai zaman (terasa) saling berdekatan. Sehingga, satu tahun terasa seperti satu bulan, satu bulan seperti satu pecan, satu pecan seperti satu hari, satu hari seperti satu jam, dan satu jam seperti api yang membakar ujung ranting.” Artinya, bahwa di akhir Zaman, waktu akan terasa cepat, seperti kayu bakar yang menyala dan padam dengan cepat.
Adapula pendapat yang mengatakan, bahwa maksud dari saling berdekatannya zaman adalah pendeknya usia. [yherdiansyah/islampos]
Sumber : Kiamat Sudah Dekat/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit Qithi Press
Langganan:
Postingan (Atom)