Pelajari Al-Quran Untuk Buktikan Islam Salah, Aktris
Inggris Justru Masuk Islam
By Saefullah on May 16, 2013
MYRIAM Francois-Cerrah sudah sangat
populer di Inggris ketika dirinya masih anak-anak. Ia adalah pemain film ‘Sense
and Sensibility‘yang ngetop di era 09-an. Ketika ia memutuskan dirinya
menjadi seorang mualaf, popularitas dirinya semakin melonjak. Ia adalah seorang
mualaf wanita terpelajar kelas menengah di Inggris.
Myriam merujuk pada peristiwa
serangan 11 September 2001 di AS sebagai motif di balik keingintahuannya
tentang Islam. Itulah yang membuat dirinya menyatakan diri masuk Islam.
Ia menyebut bahwa kehidupan Nabi
Muhammad (SAW) sebagai seseorang yang membuatnya termotivasi untuk mengubah
karirnya.
Myriam menggambarkan Nabi Muhammad
sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah yang telah disalahpahami. Dia
mengutip beberapa perkataan populer Nabi Muhammad SAW, dan salah satu kutipan
favoritnya adalah, “Maafkan orang yang bersalah kepada Anda. Jalinlah hubungan
dengannya. Berbuat baiklah kepada orang yang telah berbuat jahat kepada Anda
dan berbicara tentang kebenaran bahkan jika itu bertentangan dengan diri Anda
sendiri.”
Awalnya, sarjana filsafat lulusan
Universitas Cambridge ini membuka Alquran dengan perasaan”marah”. Ia berdiskusi
soal Tuhan dengan teman kuliahnya. Sang teman, menggunakan dalil ketuhanan
sesuai apa yang disebutkan dalam konsep Islam. “Saya mempelajarinya sebagai
bagian dari upaya untuk membuktikan pendapat teman saya yang seorang Muslim itu
salah,” ujarnya.
Kemudian ia mulai membaca dengan
pikiran yang lebih terbuka. Pembukaan Al Fatihah mencengangkannya. “Dalam
Islam, seluruh tindakan manusia, dia sendiri yang akan menanggung
konsekuensinya. Itulah pentingnya dia mengambil jalan lurus, jalan Tuhan,”
ujarnya. Makin lama belajar Alquran, makin besar keinginan Myriam untuk
menganut agama Islam. Tujuan semula, mendebat argumentasi temannya, berubah
menjadi pengakuan, “Kamu benar tentang agamamu!”
Tak mau buang waktu, ia segera
bersyahadat. “Beberapa teman dekat saya melakukan yang terbaik untuk mendukung
saya dan memahami keputusan saya. Saya tetap sangat dekat dengan beberapa teman
masa kecil saya dan melalui mereka saya mengakui universalitas pesan Ilahi,
bahwa nilai-nilai Tuhan bersinar melalui perbuatan baik manusia, Muslim
maupun bukan,” katanya.
Ia menyatakan, konversi keimanannya
bukan sebagai ‘reaksi’ terhadap, atau oposisi terhadap budaya Barat.
“Sebaliknya, itu merupakan validasi dari apa yang selalu saya pikirkan,”
ujarnya, seraya mengkritik beberapa masjid di Inggris yang menutup pintu dialog
tentang ketuhanan dan terlalu dogmatis. “Catat: aturan dan protokol mereka banyak
yang membingungkan dan malah bikin stres.”
“Menjadi Muslim, tidak berarti kita
kehilangan semua jejak diri kita sendiri. Islam adalah validasi yang baik dalam
diri kita dan sarana untuk memperbaiki yang buruk,” pungkas Myriam.
[sa/islampos/onislam]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar