Bag 2. Mendapat Hidayah Allah
Kemudian
saya melihat orang memikul kayu semua, dan ada orang tua berjalan memikul kayu
membawa dahan-dahan dan urat batang serta akar kayu tersebut. Nabi mengatakan
kepada saya, apakah engkau kenal dengan orang tua itu? Saya menjawab kenal,
itulah bapak saya. Kenapa orang tua saya memikul kayu disini?, Nabi menjawab,
itulah orang tua kamu tidak mempunyai agama dan tidak mempunyai amal perbuatan
yang baik, amalannya hanya turun dari rumah membuat ladang, menebang kayu, maka
kata Nabi, kayulah yang menjadi amal bapakmu. Kemudian Nabi menyuruh bersalaman
dengan orang tua saya, anehnya tangan orang tua saya dingin sekali dan orang
tua saya tidak mau berhadapan muka seperti semasa masih hidup, saya memandang
ke sebelah kanan, orang tua saya memalingkan muka ke sebelah kiri, saya
memandang muka ke sebelah kiri, orang tua saya memalingkan muka ke sebelah
kanan. Nabi mengatakan, tidak apa-apa, asalkan engkau betul-betul masuk agama
islam dan menjadi anak yang sholeh, Allah akan meringankan siksaan orang tuamu.
Saya diajak lagi oleh Nabi berjalan
dan dilihatkannya sebagian orang berjalan tidak bisa jauh, langkah kanan tukar
kiri langkah kiri tukar kanan, sedangkan disekelilingnya penuh dengan harta
benda, sehingga untuk melangkahkan kakinya pun tidak dapat, dikarenakan
terhalang oleh hartanya itu, hingga tanah itu berlubang. Maka saya tanyakan
kepada Nabi, Nabi mengatakan, itulah Sabran jangan nanti kau setelah islam bekerja
diwaktu orang mengerjakan sholat. Itulah siksaannya kalau orang bekerja tidak
ingat waktu sholat.
Setelah itu ada lagi sebagian orang
yang kerjanya mengiris-iris kulitnya, benci kepada tubuhnya, Nabi mengatakan,
itulah orang islam yang meninggalkan sholat lima waktu karena badannya tidak
pernah disiram air wudhu.
Kemudian saya melihat lagi ada
sebagian orang yang kerjanya memikul harta bendanya, harta tersebut selalu
minta dibawa, sehingga harta itu melekat di badannya, saya tanyakan lagi kepada
Nabi, lalu Beliau menjawab, itulah Sabran jangan nanti setelah kau islam kau
suka mencuri, sebab orang yang suka mencuri harta orang lain, itulah
siksaannya, sampaikan kepada umatku nanti, barang yang telah dicurinya di dunia
akan melekat di badannya pada hari Qiamat, sehingga memberatkan dirinya
menghadap Allah SWT.
Tidak lama kemudian saya melihat
orang ditengah padang sedang memukul-mukul batu, sampai orang itu mengeluarkan
keringat dan kencing serta berak-berak, dan dibawahnya ramai orang memakan
kotoran dan kencing serta keringat orang itu, maka saya tanyakan lagi kepada Nabi,
maka Nabi mengatakan, jangan nanti setelah kau islam suka berdewa atau berdukun,
sampaikan dengan umatku, itulah siksaannya terhadap orang-orang yang suka
berbuat syirik menyembah selain dari pada Allah SWT, mempercayai kata dukun
yang mendustakan Firman Allah.
Dan dilihatkan lagi ramai perempuan
yang kerjanya sedang duduk di atas danau yang berisi darah, yang dalamnya hingga ke pusar, apa yang
dikerjakan perempuan-perempuan tersebut, kerjanya hanya mengiris-iris daging pahanya
sendiri, dan jika ia haus maka mereka minum air darah pahanya tersebut, maka
saya tanyakan lagi kepada Nabi tentang perbuatan perempuan-perempuan itu dan
Nabi berkata, itulah perempuan-perempuan islam yang suka mengeluarkan auratnya
dan memakai pakaian setengah paha/ pakaian pendek/jarang atau transparan
sehingga nampak auratnya yang seharusnya ditutup. Bukan hanya perempuan saja
yang tidak boleh menampakkan auratnya, tetapi laki-lakipun tidak boleh memakai
pakaian yang menampakkan bentuk dari kemaluannya, maka laki-laki itu disiksa
yaitu supaya memotong-motong kemaluannya sendiri.
Kemudian saya berjalan melihat
orang-orang sedang memotong lidahnya sendiri, Nabi mengatakan itulah
orang-orang islam yang suka berbohong, adu domba. Disini mereka memotong
lidahnya sendiri. Setelah itu saya perhatikan banyak orang sedang berjalan di
padang ulat, kerjanya orang itu cuma memakan ulat dan keluar ulat dari
tubuhnya, ada ulat yang keluar dari hidungnya, dari telinganya dan setiap ada
pintu lobang di badan di situlah ulat-ulat itu keluar. Ulat yang dimakan itu
bukannya mati malah sehat karena makan didalam perut orang tersebut. Kemudian
saya tanyakan kepada Nabi, Nabi mengatakan, itulah Sabran jangan nanti setelah
kau islam tidak mau berpuasa di bulan Ramadhan dengan sengaja tanpa ada uzur yang
dibenarkan syariat islam, itulah siksaannya orang-orang yang tidak mau berpuasa
di bulan Ramadhan dengan sengaja, nasi yang dimakan itu akan menjadi ulat
setelah di akhirat nanti.
Dibawa lagi saya dalam suatu
perjalanan melihat orang-orang sedang meninju dan mencakar-cakar badannya
sendiri, saya tanyakan kepada Nabi, Nabi mengatakan itulah jangan nanti setelah
kamu islam kamu suka berkelahi dengan orang lain, inilah siksaannya orang islam
yang suka berkelahi.
Setelah itu saya melihat orang
sedang bertabrakan manusia sama manusia, kepala ketemu kepala, saya tanyakan
kepada Nabi, Nabi mengatakan, itulah jangan nanti setelah kau islam kau suka
berjudi dan adu ayam (nyabung ayam), inilah siksaannya umatku yang suka judi
dan adu ayam.
Setelah itu saya diajak Nabi
berjalan lagi melihat perempuan (semuanya perempuan), perempuan-perempuan itu
tidak ada kerja lain, susu kiri melilit leher kanan, susu kanan melilit leher
kiri, saya tanyakan kepada Nabi, Beliau mengatakan, sampaikan dengan umatku
orang islam, inilah siksaannya perempuan yang keluar aurat (susunya) yaitu suka
menyusukan anak dihadapan orang ramai. Nabi mengatakan diharamkan susunya
dilihat selain muhrimnya.
Kemudian saya melihat laki-laki
semua digantung, dilehernya ada rantai kemerah-merahan. Saya tanyakan kepada
Nabi, Nabi mengatakan, jangan nanti setelah kau islam suka mengenakan kalung
emas, kalung emas itu menjadi rantai neraka di alam akhirat, inilah siksaannya
kata Nabi.
Herannya dalam perjalanan apabila
ada rasa haus mau minum, tidak perlu minta dengan Nabi, cukup dengan niat mau
minum sudah hilang hausnya, dan juga ada rasa lapar tidak perlu minta makan,
cukup dengan niat mau makan laparnya menjadi kenyang. Itulah nikmatnya berjalan
bersama dengan Rasulullah SAW.
Belum lama dalam perjalanan banyak
orang laki-laki dan perempuan kakinya keatas kepalanya kebawah disuruh minum
air yang begitu jelek (busuk) baunya, kalau dibandingkan di dunia mungkin lebih
enak makan bangkai manusia daripada minum air itu. Orang-orang tersebut yang
minum air itu muntah sampai isi didalam perutnya habis-habisan keluar atau
dimuntahkan saking jeleknya bau air itu. Lalu saya tanyakan kepada Nabi mengapa
orang-orang itu disiksa sedemikian rupa, Nabi mengatakan, itulah jangan nanti
setelah kau islam suka melacur atau berzina, inilah siksaannya orang-orang
islam yang suka melacur atau berzina, setetes air mani yang haram maka sekali
dia zina jadilah air nanah dan darah sebanyak satu kolam di akhirat, maka
setelah dia meninggal dunia, harus diminum semua air itu sebagai balasannya,
sepuluh kali dia berzina maka sepuluh kolam lah air nanah dan darah yang harus
diminum semua. Kata Nabi itulah siksaannya umatku yang suka berzina dan
melacur.
Kemudian saya melihat asap
berputar-putar di tengah padang yang luas, setelah saya perhatikan, itulah
kawah neraka jahanam, orang-orang pada ramai semua masuk ke dalam kawah
jahanam, orang itu keluar dari kawah neraka menggaruk-garuk badannya hingga
badannya kembali cantik dan muda seperti usia 17 tahun. Maka saya perhatikan di
sana orang tua tidak masuk syurga melainkan berubah menjadi muda. Ada juga
sebagian orang keluar dari kawah neraka jahanam hingga tulang rangkanya seperti
bangkit menahun (roh gentayangan), saya tanyakan kepada Nabi, Nabi menjawab,
itulah orang islam yang tidak mengerjakan sholat seumur hidup, Cuma dia tidak
dijadikan Allah kayu bakar api neraka, karena dia mengucapkan dua kalimah
syahadat waktu nikah. Itu kau lihat kata Nabi, orang-orang di sebelah kiri
adalah orang kafir semua, di sini mereka jadi kayu bakar api neraka, sampaikan
dengan umatku orang islam inilah siksaannya.
Kemudian saya diajak Nabi berjalan
dalam hidayah melihat orang-orang yang disiksa itu, tidak ada yang menyiksa
melainkan merekalah yang menyiksa diri mereka sendiri, oleh karena itu Nabi katakan,
Allah melihat dimanapun hambanya berbuat kejahatan/maksiat dan kebaikan.
Setelah itu saya perhatikan di hadapan saya ada masjid yang begitu
cantik/indah, dindingnya seperti intan, lantainya seperti emas, di depan kiri kanan ada air yang begitu jernih. Disanalah saya diajari Nabi mengambil wudhu karena
Nabi katakan, sholat tanpa wudhu sia-sia karena salah satu syarat sah sholat
adalah bersuci yaitu dengan wudhu atau tayyamum.
Saya diajari Nabi sholat mengangkat
takbiratul ihram yaitu ibu jari sejajar dengan telinga (ibu jari berada di
bawah daun telinga) rata lalu diajar do‘a setelah selesai sholat.
Saya disuruh Nabi masuk ke dalam
masjid, di muka pintu ada tangan orang sebesar drum seperti kita selesai sholat
duduk tafakur. Nabi katakan, ucapkan salam ! sayapun mengucapkan salam
“Assalamu ‘alaikum Warahmatullahii Wabarakatuh” orang di dalam menjawab “Waa‘alaikumsalam
warahmatullahii wabarakatuh” saya masuk kedalam masjid, sampai di dalamnya saya
melihat kiri kanan tidak ada orang yang mempunyai tangan yang sebesar itu.
Belum lama kemudian saya melihat
orang tua jalannya bongkok membawa tongkat, orang itu mengatakan, Sabran!
Kaukah yang mau masuk islam?, saya menjawab ya, “baiklah”, kata orang itu,
“saya ajarkan dulu dua kalimah syahadat : AshaduAllah ilaha illallah wa
ashaduanna Muhammadarrasulullah” artinya : aku bersaksi tiada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Saya disuruh membacanya, lalu saya
baca kemudian orang-orang itu mengatakan, sudahlah Sabran..kau pulang saja,
tidak ada yang lebih daripada itu, saya menjawab; tidak mau pulang dari masjid
ini. Orang tua tadi sekali mengedipkan mata langsung hilang entah kemana,
alangkah malangnya nasib saya, kaki membawa saya pulang dan mundur ke belakang,
saya pegang kaki kuat-kuat malah tetap saja membawa mundur ke belakang terus,
apa boleh buat karena badan numpang di kaki, badanpun ikut mundur ke belakang
sampai keluar dari masjid. Sampai di luar Nabi katakana, itulah kau sendiri,
disuruh pulang kau tidak mau pulang, ini kau lihat kakimu bergerak sendiri,
maka kata Nabi, gerak dan diam daripada Allah SWT. Manusia bergerak dan diam
daripada Allah SWT maka bergeraklah engkau nanti dijalan Allah, diamlah engkau
! maka akan didiamkan Allah nanti. Karena itulah manusia semasa hidupnya
gunakanlah gerak dan diam dijalan Allah, berjuanglah dijalan Allah, gunakan
harta bendamu dijalan Allah, jadilah seorang islam tentara Allah memperjuangkan
agama Allah SWT.
Setelah itu mendapat hidayah melihat
Ka‘bah. Saya perhatikan Ka‘bah disudutnya ada lubang, itulah lubang Hajarul
Aswad kata Nabi. Saya disuruh Nabi melihat kedalamnya, herannya didalam Hajar
Aswad, ada diri saya sendiri. Nabi mengatakan, jangan kau ulangi
perbuatan-perbuatanmu yang dahulu, inilah siksaannya, kata Nabi. Dulu saya suka
minum-minuman keras, saya melihat setelah minum arak tuak itu perut saya
seperti balon yang ditiup besar-besar sampai menyentuh tanah lalu pecah dan
dari perut saya keluar ular. Ular itu badannya satu tetapi cabangnya banyak
sekali, ular itu melilit tubuh saya dari kaki sampai ke leher. Herannya saya
melihat perut saya tidak ada apa-apa. Saya tanyakan kepada Nabi. Itulah kata
Nabi, jangan nanti setelah kau islam kau ulangi minum arak dan tuak (minuman
keras), sampaikan dengan umatku orang islam inilah siksaannya kalau suka
minum-minuman keras. Setelah itu Nabi mengatakan, “sampai disinilah saya
mengantar kamu dan kamu harus pulang sendiri, saya tidak mengantarkan lagi,”
saya mengatakan tidak berani pulang sendiri karena takut melewati kawah neraka
jahanam. Karena orang-orang di tepi kawah neraka tidak ada yang dilemparkan
melainkan masuk sendiri ke dalam kawah neraka itu.
Kata Nabi, jangan kau takut !
pulanglah sendiri sambil kau jalan ucapkanlah “ Laa ilaha illallah”, insyaAllah
kau selamat, kata Nabi, dan saya diajak Nabi bersalaman. Beliau berpesan kepada
saya di dalam hidayah, sampaikan dengan umatku orang islam, apa-apa yang kau
lihat di dalam perjalanan ini dan ceritakan dengan orang yang mau mendengarnya,
jangan kau sampaikan kepada orang yang tidak mau mendengarnya.
Herannya waktu itu Nabi cepat
menghilang, kalau tadinya saya berjalan tidak bisa melihat ke atas begitu
Beliau tidak ada barulah leher saya bisa diangkat ke atas. Badannya tidak ada
tetapi cahayanya yang masih mengikuti saya berjalan, ibarat bola listrik,
bolanya tidak ada tetapi cahayanya tetap ada, begitulah keadaan Nabi kalau saya
banding-bandingkan.
Di dalam hidayah saya berjalan
dengan mengucapkan Laa ilaha illallah Laa ilaha illallah. Jutaan orang yang
disiksa di tengah padang banyak yang berdempet-dempet, orang-orang itu pada
minggir semua karena takut mendengar saya mengucapkan Laa ilaha
illallah…sampailah dekat dengan kawah neraka jahanam, saya perhatikan asap
kawah sudah dekat, semakin keras saya mengucapkan Laa ilaha illallah…karena
tidak ada orang yang dilemparkan melainkan melemparkan diri sendiri, begitu
dekat sayapun mengucapkan Laa ilaha illallah dengan sekuat-kuatnya, saya lalu
terkejut dan bangun sekitar jam satu malamyaitu malam minggu bulan mei tahun
1990. Orang-orang yang menjaga saya selama tiga hari tiga malam semua lari
ketakutan dan berteriak “Sabran bangkit !, Sabran hantu !, mereka bilang
lariii……..
Saya lalu
duduk sambil mengucapkan Laa ilaha illallah, mamak mengatakan, kau kenapa nak…?
Kau tidak ngantu ? saya menjawab, tidak mak ! sambil mengucapkan Laa ilaha
illallah.. kau tidak bangkit..? saya menjawab, tidak mak ! sambil mengucapkan
Laa ilaha illallah. Kenapa kau..bangkit tidak, hantu juga tidak, mengapa kau
berkata lalah kelalah…..? kemudian saya minta air minum dengan mamak dan
setelah minum, saya lalu bertanya kepada mamak, mengapa orang-orang lari
semuanya, mamak bilang, kau tidak mangkit dan ngantu ? saya jawab, tidak mak !
Akhirnya saya bercerita dengan
mereka tentang hidayah yang saya lihat. Sekitar jam 02.00 malam, mereka
mendengarkan cerita hidayah saya dan tidak ada yang berani duduk baik, semuanya
duduk seperti orang mau lari, selesai cerita sampai jam 07.00 pagi. Mereka
bertanya, bagaimana kamu…apakah masuk islam atau tidak. Saya bilang melihat
keadaan penyakit kalau penyakit saya sembuh saya masuk islam. Rupanya penyakit
saya semakin hari semakin membaik tanpa berobat. Herannya dulu..sebelum
mendapat hidayah belakang saya membusuk karena kurang lebih satu tahun saya
sakit dan pernah mau diusir sama tetangga karena bau yang sangat busuk. Setelah
mendapat hidayah tujuh hari tujuh malam bau busuk berangsur hilang dan berubah
menjadi bau wangi selama tujuh hari tujuh malam.
Akhirnya saya memutuskan masuk islam
karena penyakit saya semakin hari semakin membaik tanpa obat apapun. Lalu saya
masuk islam di Desa PIASAK Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu KALBAR
tepatnya pada tanggal 10 November 1990. Yang memasukkan saya islam bernama
Bapak ARSYAD dan sekarang menjadi orang tua angkat saya, dan saya diberi nama
Qamaruddin dalam nama islam.
Setelah itu saya pindah ke
Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, di sana saya dibimbing oleh Bapak H.Imam
Supangat, BA jabatannya sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Kab. Kapuas
Hulu. Dialah orang yang banyak membantu saya baik moral maupun spiritual. Dan
waktu saya diundang ceramah tentang perjalanan rohani saya sehingga saya masuk
islam, Pak Imam Supangat yang membiayai transportasi saya. Bersambung ……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar