Sabtu, 16 Mei 2015

Kisah Nyata dari Jeddah



Seorang pemuda yang baru saja beberapa bulan ditinggal wafat ayahnya sedang berkumpul dengan teman-temannya, ia memang mempunyai "acara khusus" setiap minggunya dengan teman-temannya untuk berkumpul sambil menonton VCD porno di rumah mendiang ayahnya, demikian acara itu berlanjut setiap minggunya.

Malam itu setelah selesai dari perkumpulannya, ia tertidur lelap dan bermimpi, ia sedang menuju makam ayahnya, tiba-tiba ia mencium bau yang sangat busuk dari pusara ayahnya, lalu ia mendengar suara ayahnya sambil mengerang, seakan-akan menahan sakit, "Anakku, sampai kapan kau akan menyiksaku di alam kubur, ketahuilah setiap kali kalian berkumpul dirumahku dan menyaksikan film porno itu aku didatangi dua malaikat penyiksa, yang satu menuangkan cairan busuk yang keluar dari farji para pelacur yang sedang dalam siksaan kubur, dan malaikat yang lain menimpakan bara api disekujur tubuhku, mereka terus berbuat demikian dan tidak berhenti sebelum kalian selesai dari acara keparat itu dirumahku, mereka datang untuk menyiksaku seperti itu setiap minggu bertepatan waktunya dengan berkumpulnya kalian, hentikan perbuatanmu wahai anakku, kembalilah kepada Allah untuk bertobat.." anak itu tersentak dari tidurnya dalam keadaan gundah, ia tak tahu harus berbuat apa, ia terus berfikir dan berfikir, maka cahaya Hidayah pun menerangi kalbunya, ia bertobat kepada Allah swt dan mulai menjalani Cahaya petunjuk, ia berniat pada malam yang biasanya ia mengadakan acara tercela itu dirumahnya, ia akan mengadakan acara maulid Nabi besar Muhammad saw, setiap minggunya, ditempat dan waktu yang sama.

Ia menceritakan mimpi dan niatnya pada teman-temannya, merekapun setuju dengan pendapat itu, acarapun berlangsung, para pemuda yang dipenuhi cahaya tobat, maka berkumpullah hati yang dipenuhi penyesalan dan merasa sangat bersalah terhadap Maha Raja Langit dan Bumi, maka rumah itu kini terlihat dari langit bagaikan bintang gemerlapan, sebagaimana penduduk bumi memandang bintang gemerlapan dilangit, rumah yang beberapa hari yang lalu dipenuhi perbuatan yang menggetarkan pintu Kemurkaan Allah, kini di rumah itu berkumpullah hamba-hamba Nya untuk melangsungkan amal yang mengguncang pintu Rahmat Rabbul'alamin. Malam itu sang pemuda kembali bermimpi, seraya menziarahi makam ayahnya, ia mencium bau wangi yang sangat Indah, wangi Misk Kesturi, ia teringat bahwa wangi Misk Kesturi adalah wangi tubuhnya Rasulullah saw (tercantum dlm kitab Syama'il, oleh Imam Tirmidzy), lalu ia mendengar suara ayahnya dengan penuh kelembutan, "Allah melimpahkan rahmat Nya padamu wahai anakku, aku dihentikan dari segala siksa kubur karena tobatmu, dan amal perbuatanmu, aku dihadiahi Mahkota oleh Rasul saw karena rumahku dijadikan tempat menampung para tamu Rasulullah saw".

Dari Abu Hurairah ra, Sabda Rasulullah saw "Tiga perbuatan yang masih bersambung setelah kematian : Ilmu yang bermanfaat, Shadaqah yang terus mengalir (seperti masjid, atau penerang masjid dll), dan Anak Shalih yang mendo'akannya..!". (Hadits Hasan Riwayat Imam Tirmidzy)

Share this artikel raih fahala...!!

Kamis, 07 Mei 2015

Waktu Terasa Cepat, Kiamat Sudah Dekat !!




PERNAHKAH, saudara merasa bahwa waktu yang kita jalani ini terasa begitu singkat? Sering kita mendengar “Baru juga kemarin Ahad, sekarang sudah Ahad lagi”. Sudah menjadi semestinya hal ini menjadi bahan perenungan bagi umat muslim. Karena salah satu tanda akan datangnya kiamat adalah, terasa bergulirnya waktu dengan cepat.

Hidup yang serba instan kini menjadi budaya baru di pelosok Negeri ini. Bahkan banyak diantaranya yang mengabaikan nilai – nilai islam, seperti melalaikan sholat, membuang waktu dengan percuma, atau kegiatan yang mampu menciptakan hedonism dikalangan masyarakat.
Padahal dalam al-qur’an secara jelas digambarkan bahwa manusia ada dalam kerugian ( bagi yang membuang buang waktu). Seperti dalam surat al-Ashr ayat 1-3 “demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Rasulullah SAW sudah mewartakan kepada kita, bahwa salah satu tanda – tanda kiamat adalah berdekatannya zaman.

Abu Hurairah r.a menuturkan, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,”Zaman akan berdekatan, ilmu berkurang, fitnah bermunculan, kekikiran tertanam, dan al – Haraj merajalela.” Seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan al-Haraj?”. Beliau menjawab, “pembunuhan, pembunuhan.”

Pendapat Ulama tentang sabda nabi, “Zaman akan berdekatan”
Sedikitnya keberkahan dalam zaman itu. Sehingga, pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu jam oleh generasi terdahulu, tidak dapat diselesaikan oleh generasi penerus mereka walaupun dikerjakan selama berjam-jam
Ibnu Hajar menjelaskan, ”di zaman kita ini, kita sudah merasakan cepatnya hari berlalu yang tidak pernah kita rasakan sebelum ini.”
Makin dekatnya jarak antara penduduk pada satu zaman, sebab sarana transportasi, darat maupun udara, yang kian berkembang, sehingga yang jauh menjadi dekat.
Berjalannya waktu dengan cepat. Tanda ini akan terjadi di akhir zaman.
Sebab, Allah SWT. Mahakuasa memperpanjang perputaran hari maupun mempersingkatnya sesuai kehendak-Nya. Dia juga mahakuasa mengganti malam dengan siang.
Pendapat ini dikuatkan oleh riwayat tentang dajjal. Ketika Dajjal sudah muncul ke dunia ini, hari – hari pada saat itu berputar. Ada hari yang lamanya seperti satu tahun, ada yang seperti satu bulan, ada juga yang seperti satu pecan. Tanda kiamat ini belum terjadi.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai zaman (terasa) saling berdekatan. Sehingga, satu tahun terasa seperti satu bulan, satu bulan seperti satu pecan, satu pecan seperti satu hari, satu hari seperti satu jam, dan satu jam seperti api yang membakar ujung ranting.” Artinya, bahwa di akhir Zaman, waktu akan terasa cepat, seperti kayu bakar yang menyala dan padam dengan cepat.

Adapula pendapat yang mengatakan, bahwa maksud dari saling berdekatannya zaman adalah pendeknya usia.

Sumber : Kiamat Sudah Dekat/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit Qithi Press

Share this article raih fahala..!!!

Rabu, 04 Maret 2015

Wujud Amal di Alam Kubur



Berita Alam Kubur kali ini sangat menarik untuk disimak, tentang wujud amal yang ada di alam kubur.

Jika pada masa hidupnya seseorang senantiasa beribadah kepada Allah SWT, maka kelak mereka akan ditemani oleh sesosok yang rupawan dan berbau harum. Sosok itu adalah perwujudan amal saleh yang dilakukannya semasa hidup di dunia.
Sebaliknya, jika semasa hidupnya selalu lalai dan ingkar kepada Allah SWT, maka kelak akan ditemani sosok menyeramkan yang berbau busuk.

Semua kisah dipetik dari hadits Rasulullah SAW tentang kubur.

Kisahnya.
Kehidupan di alam kubur atau alam Barzah adalah benar adanya.
Kelak, di alam kubur, setiap manusia akan menjumpai Malaikat Munkar dan Malikat Nakir. Kedua Malaikat itu akan mengajukan pertanyaan kepada si mayat.

Amal Berbau Harum.

 Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila ruh telah dikembalikan ke tubuhnya, maka akan datang dua orang malaikat yang berwibawa, mereka adalah Munkar dan Nakir yang akan bertanya,
Siapakah Tuhanmu?, Apakah yang akan kamu katakan kepada lelaki ini, yakni Muhammad? Jika yang meninggal itu orang yang s
haleh, maka ia akan menjawab, "Allah adalah Tuhanku dan Muhammad adalah utusan Allah dan Al Qur'an adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya.'

"Memang benar hambaku itu, maka hendaklah kamu semua hamparkan hamparan dari surga dan pakailah pakaian-pakaian dari surga untuknya, serta bukalah pintu-pintu surga untuknya."
"Maka terbukalah pintu-pintu surga untuknya disertai bau harum dari surga dan kuburnya pun menjadi luas sepanjang mata memandang."

Golongan Bergembira.
Setelah itu datanglah sesosok yang rupawan dengan pakaian indah dan berbau wangi.
Lalu ia berkata,
"Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu."

Mayat itu lalu bertanya,
"Siapakah kamu? Allah SWT mengasihi kamu, aku tidak pernah melihat seindah kamu di dunia."

Lalu laki-laki itu menjawab,
"Aku adalah amal shalehmu di dunia."

Golongan Bersedih.
Rasulullah SAW bersabda,
"Kalau orang tersebut termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab, apabila telah sampai ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab, lalu datang malaikat maut duduk di dekat kepalanya dan berkata,
"Keluarlah kamu wahai nafsu yang
jahat dan keluarlah dengan kemurkaan Allah SWT."
Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila berpisah ruh dari badannya, maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya. Semuanya akan mendengar kutukan tersebut
kecuali manusia dan jin. Kemudian malaikat akan membawa ruh tersebut naik ke langit. Apabila mereka telah sampai di langit, maka tertutuplah pintu-pintu langit lalu terdengar suara,
"Pulangkanlah ruh tersebut. Lalu malaikat pun mengembalikan ke kuburnya. Setelah itu datanglah Munkar dan Nakir dengan suara seram, matanya seperti kilat yang menyambar.

Amal Berbau Busuk.

Kemudian malaikat itu duduk sambil bertanya,
"Siapakah Tuhanmu? "Aku tak tahu," jawab si mayat. Di waktu yang sama terdengarlah sebuah suara. "Wahai Munkar dan Nakir, pukul saja orang itu."

Maka Munkar dan Nakir pun memukulnya dengan palu dari besi.

Dengan pukulan tersebut, maka menyalalah api dari kuburan itu. Tak hanya itu, kuburnya pun akan menjadi sempit hingga menghimpit tulang-tulangnya.

Setelah itu, datanglah sosok yang menghampiri si mayat dengan rupa paling buruk dan hina serta baunya sangat busuk. Laki-laki itu lantas berkata,
"Allah SWT telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu senantiasa lalai untuk taat dan senantiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT."

Si mayat bertanya, "Siapakah kamu?" Laki-laki itu berkata lagi, "Akulah amal perbuatanmu yang jahat."

Lalu dibukakanlah pintu neraka dan si mayat pun melihat tempat tinggalnya di neraka hingga datangnya hari kiamat.

Raih fahala share this artikel..!!!

==oo0oo==

Rabu, 11 Februari 2015

Pengalaman Sebenar : Mati hidup semula



TANGAN saya kiam. Tubuh saya kaku dan mulut saya bisu. Saya cuba gerakkan anak-anak jari tetapi langsung tidak boleh menguit. Tubuh pula dibungkus kain kapan dan saya sedang terbaring dalam liang lahad. Beberapa biji tanah kepal diletak di bawah kepala.

Kubur yang saya diami itu terasa amat sempit dan tidak selesa. Hanya anak mata saya saja boleh bergerak-gerak ke kiri dan kanan serta menjeling ke hujung kaki, manakala badan kaku bagai diikat dan dihimpit sesuatu.

Saya ternampak tali yang mengikat kain kapan di hujung kaki sudah terurai. Saya cuba meronta-ronta, tidak berjaya.

Hati saya merintih sambil berkata: " Ya Allah, Engkau cabut nyawaku ketika aku masih muda dan tak sempat bertaubat! Kenapa ya Allaaah!!!??"

Saya cuba menjerit, suara saya tidak terkeluar. Entah berapa kali saya merintih dan mengadu dengan Allah. Saya menyesal kerana banyak melakukan dosa semasa di dunia. Paling saya kesal dosa saya memukul dua orang guru yang pernah mendidik saya.

Saya pernah tampar seorang guru hanya kerana mereka berkasar dengan saya. Begitu juga saya pernah pukul seorang lagi guru di sebuah sekolah berasingan atas alasan yang sama. Perbuatan itu amat saya kesali.

Kalau boleh hidup kembali ke dunia, saya ingin bertaubat dan memohon ampun kepada dua orang guru tersebut. Saya benar-benar berasa berdosa.

Tidak sedar saya menangis teresak-esak mengenangkan perbuatan lampau saya. Segala perbuatan saya itu berpunca daripada kebodohan saya menuntut ilmu sesat dengan seorang tok guru. Ilmu yang saya miliki itu menyebabkan saya jadi angkuh. Konon sayalah yang paling kuat.

"Ya Allah aku berdosa! Aku berdosaaaaaa!!!"

Sedang saya menangis mengenangkan dosa-dosa lampau itu tiba-tiba saya terdengar suatu suara yang sangat dahsyat, Suara itu lebih menggerunkan daripada segala jenis suara yang pernah saya dengar, termasuk suara hulubalang yang muncul ketika saya berguru. Suara yang satu ini lebih kuat daripada halilintar. Suara gempita ini belum pernah terdengar semasa berada di dunia.

"MAAAARAAABBBBBBBBB..."

Sepotong ayat yang tidak sempat dihabiskan itu menerjah ke telinga dan seiring itu saya menjerit dan merayu-rayu kepada Allah! Kata saya, "Ya Allah... ampunkan dosaku ya Allah! Aku bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat nasuha!"

Gema suara itu terus bergaungan. Memang hebat, tiada tolok bandingnya dengan apa jua jenis suara makhluk yang ada di muka bumi. Seluruh tulang-belulang di tubuh saya terasa renggang sejurus mendengar tempikan suara tersebut. Badan saya terasa hendak berkecai.

Sendi-sendi saya bagaikan hendak tercabut dari daging. Saya berasa teramat takut dan ngeri. Saya dapat merasakan tentu sekejap lagi saya akan disoal malaikat Munkar dan Nakir yang bertanggung jawab menyoal mayat di alam kubur.

Apa jawapan yang hendak saya beri? Apa amalan yang saya ada? Saya pernah belajar ilmu sesat. Dosa itu dosa besar! Dosa saya dengan manusia banyak. Saya pernah tampar dua orang guru.

"Ya Allah aku mengaku belajar ilmu salah. Aku pernah pukul guru aku. Ya Allah aku kesal! Aku tak akan ulangi lagi!"

Seketika kemudian saya terdengar lagi suara dahsyat itu bergema-gema bertempik lebih dahsyat daripada guruh.

"Malekkkkkkkkkkkkkkk!!! Allah memberi izin kembalikan semula nyawa engkau. Allah izinkan engkau hidup kembali ke dunia!"

Hati saya berasa seronok mendengar jaminan itu. Saya bersyukur dapat hidup lagi di dunia tetapi mengapa saya tidak boleh bangun? Tubuh saya masih tidak dapat bergerak-gerak. Sedang saya memikirkan keadaan diri, saya terdengar lagi suara bergema-gema yang lebih dahsyat daripada halilintar.

"Malekkkkkkkkkkkkkk!" suara itu memanggil menyebabkan badan saya terasa seperti hendak berkecai. "Engkau diberi izin kembali ke dunia dengan syarat, khabarkan kepada seluruh manusia di atas muka bumi bahawa suara aku ini tidak akan tertahan didengar oleh seluruh manusia, itu belum lagi aku memberi seksa di dalam kubur!"

Saya terasa takut yang amat sangat. Ngeri mendengar tempikan suara tersebut. Saya terbayangkan panasnya api marak menyala, bisa ular, jengking dan segala haiwan berbisa serta seksaan demi seksaan yang menakutkan di alam barzakh.

"Ya Allah aku bertaubat. Aku bersetuju dengan syarat tersebut tetapi mengapa tubuhku ini masih tidak boleh bangun! Kenapa aku masih dalam liang lahad?"

Kemudian saya terdengar lagi suara itu bergema-gema.

"Malekkkk!" Jangan tinggalkan sembahyang lima waktu. Jangan buat apa yang dilarang Allah dan jangan menghalalkan apa yang diharamkan Allah!"

Berkali-kali saya membuat pengakuan bersumpah dengan nama Allah bahawa tidak akan melakukan perkara yang dilarang itu dan mengikut segala suruhan-Nya. Saya menangis tidak berhenti-henti kerana takutkan azab Allah. Saya amat takut jika diazab Munkar dan Nakir.

Saya tahu saya memang berdosa. Saya belajar ilmu syirik tapi segala barangan yang saya pernah belajar seperti azimat, tangkal dan minyak penunggu telah saya buang ke Sungai Pengkalan di Alor Gajah, Melaka.

Saya berazam tidak akan disesatkan lagi oleh hulubalang yang menjadi pendamping saya. Hulubalang itu bukan pendamping nabi-nabi seperti yang diajar guru ajaran sesat itu. Tetapi hulubalang itulah jin Ifrit yang menyesatkan manusia seperti diberitahu pak cik yang mengubat saya.

Saya sedar malaikat-malaikatlah yang menjaga para nabi dan rasul bukan hulubalang, jin Ifrit atau hantu. Selama ini saya buta melihat kebenaran. Sekarang saya tahu syaitan, jin Ifrit adalah makhluk paling jahat di muka bumi.

Semasa sedang meratapi nasib, tiba-tiba saya mendapati saya sudah berada di suatu kawasan perkuburan di Kampung Jelatang. Tubuh saya masih dibaluti kain kapan. Saya bersyukur dapat hidup semula dan kembali ke dunia. Saya tidak sabar-sabar lagi hendak balik ke rumah dan menemui ibu saya.

Saya terus berjalan kaki di kawasan perkuburan mencari-cari jalan pulang ke rumah. Semasa berjalan itu saya bertemu beberapa orang penduduk kampung.

Mereka terjerit-jerit berkata: "Hantu! Hantu!" Ada yang berkata: "Eh! Malek hidup balik! Malek hidup balik!"

Lalu saya beritahu penduduk yang saya belum mati lagi tetapi Allah Taala izinkan saya hidup semula! Ketika itu saya bercadang hendak bercerita peristiwa yang saya lalui di alam kubur.

Saya juga bercadang hendak menceritakan tentang suara gempita lebih dahsyat daripada halilintar yang saya dengar dalam liang lahad tetapi saya takut diketawakan.

Saya berasa hendak menghebahkan suruhan jangan tinggal sembahyang, jangan buat perkara-perkara haram dan jangan menghalalkan apa yang haram yang dipesan oleh suara itu tetapi takut orang kampung tidak percaya.

Saya khuatir orang akan menuduh saya gila. Fikiran saya ketika itu teringat surah al-Fatihah dan saya terus baca sampai habis.

"Bismillahir Rahman Nirrahim. Alhamdulillah hirabbil a'lamin..."

Selepas habis membaca al-Fatihah barulah orang kampung berani mendekati saya. Orang kampung berkata: "Betullah Malek hidup semula!"

Saya terus berjalan dan singgah di rumah seorang bapa saudara bernama Pak Lang Syarif. Pak cik saya itulah yang membantu membukakan kain kapan.

Pak Lang Syarif berkata: "Pak Lang percaya engkau masih hidup, bukan hantu!"

Setelah kain kapan dibuka, automatik saya terjaga. Saya memandang sekeliling. Saya tidak lagi berada dalam liang lahad, perkuburan atau kampung saya di Melaka, tapi di atas katil rumah baru kami di Petaling Jaya. Bila saya tertidur? Entah. Seingat saya sebelum itu saya berehat di katil, tapi kemudian tiba-tiba saja berada di dalam liang lahad. Tangan saya sekarang boleh menguit-nguit. Nafas saya tercungap-cungap. Dada saya berdebar.

Saya terus ceritakan mimpi menggerunkan itu pada mak, Salmah Manaf. Tubuh mak menggeletar apabila mendengar mimpi dahsyat yang saya alami.

Saya cuba ceritakan kisah yang terjadi dalam liang lahad sampai habis tetapi tidak berdaya. Saya sebak dan menangis. Saya betul-betul takutkan azab Allah. Tubuh saya masih menggigil mengenangkan apa yang telah berlaku.

Saya ceritakan pada mak saya pernah belajar ilmu sesat. Saya pernah buang barang-barang seperti tangkal dan minyak dalam sungai. Mak terkejut apabila mendengar cerita saya itu.

Saya tunaikan sumpah saya semasa bermimpi dalam liang lahad. Saya temui dua guru saya yang pernah saya tampar dan pukul. Saya peluk guru saya dan meminta maaf daripada mereka berdua. Saya benar-benar berubah selepas peristiwa itu.

Tetapi adatlah sebagai seorang manusia, iman tidak selalu kuat, ada pasang surutnya. Manusia selalu lupa pada janji. Apabila saya melakukan kesilapan saya terdengar kembali suara bergema-gema yang sangat dahsyat mengingatkan saya semula.

"Malekkkkldtkklddtkkkkkkkkkkk!!! Ingattttttttttttttttttttttttttttttt!!!"

Tiga kali suara yang lebih dahsyat daripada halilintar itu memberi peringatan kepada saya setiap kali saya cuba membuat dosa dan kesilapan. Selepas itu saya tidak terdengar lagi suara tersebut sampai sekarang.

Kesan daripada terdengar suara yang amat dahsyat itu saya susah untuk terperanjat jika terdengar bunyi petir, halilintar atau bunyi mercun berdentum-dentam.

Suara yang saya dengar di dunia, walau kuat macam mana pun, langsung tidak menggetarkan perasaan saya. Suara yang saya dengar dalam mimpi itu lebih dahsyat, bergempita tiada tolok bandingnya. Kalau manusia di dunia ini mendengar suaranya nescaya boleh menggelepar di situ juga dan terus mati.

Alhamdulillah, saya sudah habiskan cerita yang paling menakutkan dalam hidup saya. Saya betul-betul lega. Saya sudah sampaikan apa yang wajib saya cerita pada semua pembaca Mastika.

Andai kata pembaca Mastika menuduh cerita saya ini bohong atau untuk mencari publisiti, saya sanggup mati dipanah petir! Apa yang saya ceritakan ini sebagai menunaikan pesanan semasa saya bermimpi di dalam kubur.

Terpulanglah kepada pembaca hendak mempercayai cerita saya ini atau tidak. Yang penting saya sudah menyampaikannya kepada manusia lain. Soal bagaimana saya menjaga hukum-hakam dan amanah Allah selepas bermimpi itu biarlah ia menjadi rahsia diri saya sendiri.

Seperkara lagi saya hendak berpesan kepada pembaca. Renungkanlah kata-kata saya ini sebab sudah menjadi tabiat manusia mudah lupa. Apabila karam di lautan manusia akan berniat di hati, jika terselamat daripada lemas mereka akan menyembelih kambing untuk buat kenduri
kesyukuran.

Tetapi apabila perahu hampir-hampir ke daratan manusia itu bertukar niat untuk sedekah pisang. Malangnya sebaik kaki menjejaki pasir pantai sekali lagi niat bertukar, kali ini cuma hendak bersedekah kulit pisang bagi makan kambing! Manusia mudah lupa!

*******************************
Saya dalam cerita di atas ialah Abdul Malek Jantan, 49. Mimpi menggerunkan yang dialaminya itu berlaku ketika dia berusia 18 tahun. Malek terpaksa menyimpan cerita ini selama 32 tahun kerana setiap kali dia hendak menghabiskan cerita dia tidak sanggup. Dadanya sebak. Badannya menggeletar. Seperkara lagi Malek takut bercerita pada individu yang tidak memahami bimbang mereka menganggap dia seorang yang tidak siuman.

Raih fahala share this artikel..!!!

Selasa, 03 Februari 2015

Mimpi ke Surga Bawa Areeb Memeluk Islam...


Ketika berusia tujuh atau delapan tahun, Areeb selalu mengulangi mimpi yang sama. Dunia medis menyebut mimpi berulang.
Itu terjadi ketika individu terbangun sebelum Rapid Eye Movement (REM), fase dimana organ vital tubuh mulai relaksasi atau setelah fase REM. Namun, ia tidak yakin dengan penjelasan itu.
Dalam mimpinya, ia terbang melalui berbagai tingkat surga. Ia identifikasi itu mimpi sebagai surga, karena tampilannya begitu indah.
"Tidak pernah saya melihat hal itu seumur hidup saya," kenang dia, seperti dinukil dari onislam.net.
Mencari tahu tentang mimpi itu, Areeb mendapatkan jawaban yang membingungkan. Sejumlah orang mengatakan surga yang dimaksud mungkin hanya lapisan awan.
Namun, setiap tingkatan surga terdengar nyanyian dalam bahasa yang tidak pernah ia dengar sebelumnya. Setiap tingkatan surga tampak sosok yang mengenakan jubah putih. Wajah mereka menunjukan kebahagiaan dan ketenangan.
Sosok yang Areeb lihat menyajikan hal yang sama berulang-ulang. Karena penasaran, ia tanyakan apa yang ada dalam mimpinya pada pendeta. Namun, ia sangat terkejut dengan jawaban yang diberikan.
"Kami tidak percaya ada tujuh surga. Hanya ada satu surga," kata dia menirukan ucapan sang pendeta.
Tidak puas dengan jawaban pendeta soal mimpinya ke tujuh surga, Areeb mencoba bertanya pada teman-temannya. Tapi, lagi-lagi ia mendapatkan jawaban yang sama. Dalam agama Kristen hanya ada satu surga.
Ia coba bertanya kembali. Kali ini ada perempuan yang begitu paham bahasa latin di gereja. "Saya tanya, apa itu lalalalal... perempuan itu mengatakan tidak tahu apa. Ia pastikan itu hanya mimpi," kenang dia seperti dinukil onislam.net.
Areeb memikirkan pendapat perempuan itu. Terpikir olehnya untuk kembali melanjutkan hidupnya tanpa harus terjebak dengan rasa penasaran ihwal makna mimpi tersebut.
Ia putuskan untuk meninggalkan sejenak mimpi itu. Lalu ia mencoba melanjutkan hidupnya kembali. Tapi 27 tahun kemudian, ia berdebat dengan istrinya soal mimpi kecilnya itu. 

Istri dan keluarganya tampak tidak tertarik dengan topik yang dikemukakannya. Sekelebat, ia mendapatkan jawaban. Tapi jawaban itu justru tidak masuk akal.
"Bagaimana mungkin, ketika setiap orang berjuang keras hidup sehat, suci dan shaleh tiba-tiba membuat satu kesalahan maka ia harus turun dari surga menuju neraka," kata dia.
Yang ia sayangkan, mengapa ia dianggap gila hanya karena mimpi tersebut. Pada seorang psikolog, Ford Hendrix menjelaskan padanya ketika mimpi berbicara tujuh surga maka itu benar tujuh surga.
Lalu, dijelaskan olehnya soal hal lain dalam mimpinya itu. Sosok berjubah putih itu mengatakan, "La Ilaha illa Allah, Muhammadan Rasulullah."
Mengetahui sosok berjubah putih di surga itu mengatakan dua kalimat syahadat, La Ilaha illa Allah, Muhammadan Rasulullah, seketika Areeb merasa pucat. Ia tidak percaya, dengan apa yang diingatnya. Ada saudaranya yang sudah memeluk Islam mengatakan padanya itu adalah dua kalimat syahadat.

Oleh saudaranya itu, kalimat syahadat diucapkan dalam bahasa Inggris. Baru kali itu, ia mendengar versi bahasa Arabnya. 
Areeb pun mengatakan pada saudaranya itu "perkataan itulah yang ia dengar". Perkataan itu pula yang ia dengar berulang-ulang.

Namun, ia tidak langsung ke masjid. Ia masih tidak percaya dengan mimpi itu. Ia harus mencari bukti otentik guna membenarkan mimpi itu. 

"Ya Tuhan, jika Engkau berada disana. Tunjukanlah padaku bagaimana saya bisa menemukan-Mu. Bagaimana saya bisa menunjukkan jalan yang benar. Karena saya ingin mencari kebenaran," pinta Areed seperti disitat onislam.net.

Doa itu selalu ia ucapkan ketika hendak tidur dan bangun. Ia berharap, doa tersebut akan memberikan jawaban.

Perlahan ia tidak ragu sedikitpun tentang mimpi itu. Karena, ia tidak tahu tentang Rukun Islam, Alquran atau cara menjadi muslim. "Saya tidak lagi menolak apa yang dikatakan secara berulang. Saya menerima 'Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT," pungkasnya.

Raih fahala share this artikel 

OK

oo00oo

Jumat, 30 Januari 2015

Sebelum Jadi Mualaf, Tagatat Tejasen Islamkan Lima Orang


Seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi, Tagatat Tejasen, mengucapkan dua kalimat syahadat setelah mengkaji Al-Qur'an, khususnya surat An-Nisa' ayat 56. Uniknya, sebelum menjadi Muslim, ceramah Tejasen tentang ayat tersebut telah membuat lima mahasiswanya masuk Islam.

Ketertarikan Tejasen pada Al-Qur'an berawal dari Konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim menyodori Tejasen beberapa ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan anatomi.

Tejasen mengatakan, bahwa agamanya –Budha- juga memiliki bukti-bukti serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta Tejasen untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.

Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.

Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang disebutkan Al-Qur'an.

Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.

Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.

Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Al-Qur'an. Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.

Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Al-Qur'an yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”

Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Al-Qur'an ini bersumber dari manusia?”

Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”

Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.

Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya. Ia membenarkannya.

Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.

Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Muslim dan non-Muslim.

Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju ke podium. Di hadapan seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada Al-Qur'an dan kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.

“Segala yang terekam dalam Al-Quran 1.400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Pidato itu diakhiri Tejasen dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat. Sejak saat itu, Tejasen menjadi Muslim. 

Raih fahala share this artikel..!!!
O K

Senin, 19 Januari 2015

Keajaiban Hadits Lalat dan Penelitian Joan Clark...



Sewaktu muda, Syaikh Abdel Daem Al Kaheel pernah tak mampu menjawab pertanyaan orang ateis yang menghina salah satu hadits Nabi. “Bagaimana mungkin Nabi kalian menyuruh menenggelamkan lalat yang hinggap di minuman sembari menjelaskan di salah satu sayapnya ada obat. Lalu kalian mau meminum minuman seperti itu?” tanyanya nyinyir.
Al Kaheel paham bahwa yang dimaksud orang atheis tersebut adalah sabda Rasulullah:
إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِى شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ، ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ ، فَإِنَّ فِى إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً
“Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan, kemudian angkatlah (lalat itu dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat” (HR. Al Bukhari)

Tentu sebagai mukmin ia yakin dengan kebenaran hadits ini. Tetapi, bagaimana menjelaskan kepada orang atheis yang tidak mempercayai apapun kecuali materi?
Beberapa tahun kemudian, ketika menulis buku Asrar As Sunnah An Nabawiyah (Rahasia Sunnah Nabi), Syaikh Abdel Daem Al Kaheel menjelaskan kebenaran hadits ini dalam satu bab tersendiri dengan didukung oleh sejumlah penelitian, terutama penelitian Joan Clark.
Dokter dari Australia itu melakukan penelitian tentang lalat dan menemukan bahwa permukaan luar tubuh lalat mengandung antibiotik yang dapat mengobati banyak penyakit. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa obat pada sayap itulah yang membuat lalat tidak terkena penyakit yang dibawanya sendiri.

Hasil penelitian Joan Clark ini cukup mengejutkan sekaligus memancing banyak ilmuwan lain untuk melakukan penelitian berikutnya. Hasilnya menunjukkan fakta lebih rinci bahwa cara terbaik mengeluarkan zat antibiotik pada lalat adalah dengan cara mencelupkannya ke dalam air. sebab, zat antibiotik tersebut terutama terdapat pada permukaan luar tubuh dan sayapnya.
Setelah penelitian tersebut, seorang dokter dari Rusia kemudian mengembangkan pengobatan baru dengan lalat. Sedangkan Profesor Juan Alvarez Bravo dari Universitas Tokyo mengisyaratkan pengembangan pemanfaatan ekstrak lalat untuk pengobatan.

Dalam Fatwa Mu’ashirah, Syaikh Dr Yusur Qardhawi ketika menerangkan hadits lalat ini juga menguatkannya dengan hasil penelitian yang menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah bahwa dalam sayap lalat terdapat obat untuk menetralisir penyakit yang terdapat pada sayapnya yang lain.
Masya Allah… fakta-fakta ilmiah ini baru terungkap mulai abad ke-20. Sedangkan Rasulullah telah mensabdakannya 13 abad sebelumnya. Lalu siapa yang mengajari Rasulullah kalau bukan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Hal ini juga menjadi salah satu bukti kebenaran Islam yang seharusnya membuat iman dan rasa syukur kita kian meningkat. Wallahu a’lam bish shawab. 

Raih fahala share this artikel...!!!
O K