Hadist Nabi Terbukti Bahwa Matahari Akan Terbit dari Barat, Profesor Ukraina Masuk Islam
Seorang
ilmuwan fisika yang sebelumnya menganut keyakinan agama lain akhirnya
masuk Islam setelah dia membuktikan sebuah hadits yang mengatakan bahwa
matahari akan terbit dari barat. Ilmuwan Fisika tersebut adalah Dmitriy Polakov , seorang ahli Fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah.
Bagaimana kisah dan kejadiannya.
Berikut sedikit tentang kisahnya.
Demitri bersama dengan Profesor Nicolai Kosinikov sebagai pimpinannya, melakukan sebuah sample yang diuji di laboratorium untuk mempelajari teori modern yang menjelaskan perputaran bumi pada porosnya.
Mereka berhasil menetapkan teori tersebut.
Bagaimana kisah dan kejadiannya.
Berikut sedikit tentang kisahnya.
Demitri bersama dengan Profesor Nicolai Kosinikov sebagai pimpinannya, melakukan sebuah sample yang diuji di laboratorium untuk mempelajari teori modern yang menjelaskan perputaran bumi pada porosnya.
Mereka berhasil menetapkan teori tersebut.
Poros Bumi.
Teori yang dikemukakan sang profesor merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran bumi dan porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sample berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan, kemudian ditempatkan pada badan bermagnet yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Teori yang dikemukakan sang profesor merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran bumi dan porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sample berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan, kemudian ditempatkan pada badan bermagnet yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Pada
saat arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut, maka timbullah
gaya magnet dan bola yang dipenuhi dengan papan tipis dari logam
tersebut mulai berputar pada porosnya. Fenomenan ini dinamakan Gerak
Integral Elektro Magno Dinamika.
Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya tarik matahari merupakan kekuatan penggerak yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya intensitas daya matahari.
Atas dasar ini pula, posisi dan arah kutub utara bergantung.
Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan kurang dari 10 km/tahun. Dan bertambah lagi menjadi 40km.tahun pada tahun selanjutnya. Bahkan tahun 2001 mencapai 200 km/tahun.
Hal ini membuktikan bahwa bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat.
Itu artinya bahwa gerak perputaran bumi akan mengarah pada arah berlawanan. Ketika itu, matahari akan terbit dari barat.
Hanya Terdapat dalam Hadits Rasulullah SAW.
Informasi dan ilmu pengetahuan ini telah dicari oleh demitri kemanapun, namun dia tak berhasil mendapatkannya. Buku-buku dipelajarinya namun tidak menemukan.
Kaget bukan kepalang Prof. Demitri ini setelah membaca sebuah hadits yang menyatakan cocok dengan analisanya.
Dalam islam, informasi itu tertulis sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Sejak dari 1.400 tahun yang lalu ternyata sudah ada. Tiada seorang pun yang mengetahui kecuali Sang Pencipta lewat RasulNya, nabi Muhammad SAW.
Berikut hadits yang menyatakan
Rasulullah SAW bersabda,
Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya tarik matahari merupakan kekuatan penggerak yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya intensitas daya matahari.
Atas dasar ini pula, posisi dan arah kutub utara bergantung.
Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan kurang dari 10 km/tahun. Dan bertambah lagi menjadi 40km.tahun pada tahun selanjutnya. Bahkan tahun 2001 mencapai 200 km/tahun.
Hal ini membuktikan bahwa bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat.
Itu artinya bahwa gerak perputaran bumi akan mengarah pada arah berlawanan. Ketika itu, matahari akan terbit dari barat.
Hanya Terdapat dalam Hadits Rasulullah SAW.
Informasi dan ilmu pengetahuan ini telah dicari oleh demitri kemanapun, namun dia tak berhasil mendapatkannya. Buku-buku dipelajarinya namun tidak menemukan.
Kaget bukan kepalang Prof. Demitri ini setelah membaca sebuah hadits yang menyatakan cocok dengan analisanya.
Dalam islam, informasi itu tertulis sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Sejak dari 1.400 tahun yang lalu ternyata sudah ada. Tiada seorang pun yang mengetahui kecuali Sang Pencipta lewat RasulNya, nabi Muhammad SAW.
Berikut hadits yang menyatakan
Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua manusia akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam
jarak beberapa jam saja, Demitri sang ahli fisika telah menyatakan
syahadat pertama kalinya. Sungguh Benar Allah dengan segala FirmanNya,
Sungguh Benar Rasulullah SAW dengan segala Sabdanya. Ia kagum pada
Islam. Al-Quran dan Hadits, dimana keduanya menggabungkan ilmu agama dan
juga ilmu sains.
Perkembangan
Islam di Ukraina yang pesat, menyebabkab hampir setiap dua minggu
terdapat rakyat asal Ukraine baik lelaki atau wanita memeluk agama Islam
di Pusat Islam Kyiv. Seorang ilmuan Ukraina bernama Dimitry Boliakov.
Beliau seorang saintis muda yang tekun dalam kajian bidang fisikanya.
Beliau memasuki masjid di pusat tersebut ditemani bersama seorang ahli
yang aktif di pusat tersebut.
Ketika
inilah Dimitry mula menjelaskan perjalanannya menuju keimanan terhadap
ajaran Islam. Dia menyatakan keyakinannya dalam memeluk Islam ialah
hasil dari kajian sains terutamanya dalam bidang ilmu fisika yang
menjadi keahliannya, selain itu
Dimitry
awalnya menerangkan bahwa ia menjalankan kajiannya bersama para ilmuan
lainnya yang berwibawa dalam bidang kajian Vacuum Physics dibawah
kelolaan Prof Nikolay Kosinikov yang merupakan pelopor dalam bidang
tersebut. Dia menyatakan mereka membuat kajian terhadap sebuah teori
tata surya terbaru yang menjelaskan tentang perputaran bumi.
Akan
tetapi Dimitry mengetahui terdapat riwayat dalam sebuah hadis dari nabi
saw yang diketahui umat Islam sebelumnya, bahkan termasuk dalam asas
akidah mereka. Hadis ini mengukuhkan lagi tentang kajian yang telah
dibuatnya.
Dimitri
merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang terdapat lebih dari
1.400 tahun yang lalu hanya mungkin didapati dari Tuhan yang mencipta
alam ini sendiri.
Teori
yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru
dalam menjelaskan fenomena perputaran bumi. Kumpulan kajian ini
menyediakan sebuah sampel berupa globe yang diisi penuh dengan cairan
dari logam, kemudiannya mengenakannya dengan medan magnet yang terhasil
dari electrode akibat caj dua elektronik. Iaitu proses aliran arus
letrik DC melalui electrode yang menghasilkan medan magnet kemudiaanya
menyebabkan globe diisi cairan logam itu berputar pada paksinya.
Fenomena ini dinamakan “electo-magno-dynamic phenomenon”. Gerak ini pada
asanya menjadi aktivitas perputaran bumi pada paksinya.
Daya
matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang melahirkan medan magnet
yang mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak putaran
bumi ini berputar cepat atau lambatnya seiring dengan daya kekuatan
daya matahari.
Telah
didapati bahawa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan
kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada
tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam
setahun.
Bahkan
pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga
mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan
pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian
tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah
yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat.
Ilmu
pengetahuan seperti ini tidak didapati Dimitry dalam buku-buku atau
didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut
dari hasil kajian . Ketika dia meneliti berbagai-bagai kitab agama lain,
ia tidak mendapatkan satupun petunjuk tersebut , namun ia menemukannya
dari agama Islam.
Ia mendapatkan ilmu tersebut dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahawa Rasulullah saw bersabda,”
“Tidak
akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya,
apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu
maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya
iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)
Matahari
terbit dari Barat akan terjadi selama satu hari saja, kemudian
tertutuplah pintu taubat. Setelah itu, gerakan matahari pun akan kembali
seperti sebelumnya terbit dari timur sampai terjadinya kiamat. Saintis
NASA juga mengesahkan fenomena ini seperti dalam artikel di atas.
Dari
Ibn ‘Abbas, “Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya
matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan
tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit
sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka,
apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan
dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.” (Fathul Baari,
Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha).
Beberapa Dalil yang Menjadi Dasar Terjadinya Peristiwa Tersebut
1. Dalil dari Al-Qur’an.
Allah ta’ala berfirman :
يَوْمَ
يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ
تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا
“Pada
hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau
dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya” [QS. Al-An’am : 158].
Beberapa hadits shahih menunjukkan bahwasannya yang dimaksudkan dengan ‘sebagian tanda-tanda (ayat)’ yang disebutkan dalam ayat di atas adalah terbitnya matahari dari arah barat. Hal itu merupakan perkataan kebanyakan mufassiriin (ahli tafsir).[1]
Telah berkata Ath-Thabariy – setelah menyebutkan perkataan mufassiriin tentang ayat ini - :
وأولى الأقوال بالصواب في ذلك ما تظاهرت به الأخبار عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال : ذلك حين تطلع الشمس من مغربها
“Perkataan yang lebih mendekati kebenaran tentang perkara itu adalah apa yang datang dengannya khabar dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda : ‘Hal itu terjadi ketika matahari terbit dari arah barat”.[2]
Asy-Syaukaniy berkata :
فإذا ثبت رفع هذا التفسير النبوي من وجه صحيح لا قادح فيه، فهو واجب التقديم، محتَّم الأخذ به
“Apabila telah tetap akan marfu’-nya tafsir nabawiy ini dari jalan yang shahih tanpa ada cacat di dalamnya, maka wajib untuk mendahulukan dan mengambil/menerimanya”.[3]
2. Dalil dari As-Sunnah Ash-Shahiihah
Hadits-hadits yang menunjukkan terbitnya matahari dari arah barat sangat banyak, diantaranya :
a. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhubahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لا
تقوم الساعة حتى تطلع الشمس من مغربها، فإذا طلعت، فرآها الناس؛ آمنوا
أجمعون، فذاك حين لا ينفع نفسًا إيمانُها لم تكن آمنت من قبل أو كسبت في
إيمانها خيرًا
“Tidaklah tegak hari kiamat hingga
matahari terbit dari arah barat. Apabila ia telah terbit (dari arah
barat) dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Pada hari
itu tidaklah bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum
hari itu atau belum mengusahakan kebaikan di masa imannya”.[4]
b. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
لا
تقوم الساعة حتى تقتتل فئتان...(فذكر الحديث، وفيه : ) حتى تطلع الشمس من
مغربها، فإذا طلعت، فرآها الناس؛ آمنوا أجمعون، فذاك حين لا ينفع نفسًا
إيمانُها لم تكن آمنت من قبل أو كسبت في إيمانها خيرًا
“Tidaklah tegak hari kiamat hingga berperang dua kelompok besar kaum manusia….. (yang kemudian di dalamnya disebutkan : ) hingga
terbitnya matahari dari arah barat. Apabila ia telah terbit (dari arah
barat) dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Pada hari
itu tidaklah bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum
hari itu atau belum mengusahakan kebaikan di masa imannya”. [5]
Tidak Diterimanya Iman dan Taubat Setelah Matahari Terbit dari Arah Barat
Apabila
matahari terbit dari arah barat, maka saat itu tidak diterima keimanan
seseorang yang belum beriman sebelumnya, sebagaimana juga tidak diterima
taubatnya orang-orang yang berbuat maksiat. Hal itu dikarenakan
terbitnya matahari dari arah barat merupakan satu tanda (hari kiamat)
yang sangat besar, yang dapat dilihat oleh seluruh manusia di waktu itu.
Maka tersingkaplah semua hakekat bagi mereka, dan mereka menyaksikan
berbagai hal mengerikan yang menjadikan leher mereka tunduk membenarkan
ayat-ayat Allah. Hukum mereka pada waktu itu adalah seperti hukum orang
yang tertimpa adzab Allah ta’ala, sebagaimana firman-Nya ‘azza wa jalla :
فَلَمَّا
رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا
كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ * فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا
رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ
وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ
“Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir” [QS. Al-Mukmin : 84-85].
Telah berkata Al-Qurthubi :
قال
العلماء : وإنما لا ينفع نفسًا إيمانُها عند طلوع الشمس من مغربها لأنه
خلص إلى قلوبهم من الفزع ما تخمد معه كل شهوة من شهوات النفس، وتفتر كل قوة
من قوى البدن، فيصير الناس كلهم - لإيقانهم بذنو القيامة - في حال مَن
حضره الموت؛ في انقطاع الدواعي إلى أنواع المعاصي عنهم، وبطلانها من
أبدانهم، فمن تاب في مثل هذه الحال؛ لم تقبل توبته؛ كما لا تقبل توبة مَن
حضره الموت
“Para ulama berkata : Keimanan seseorang
tidaklah bermanfaat ketika matahari telah terbit dari arah barat (bagi
orang yang belum beriman sebelumnya), karena pada satu itu perasaan
takut menghunjam sangat dalam pada hati sehingga mematikan segala
syahwat jiwa, serta seluruh kekuataan tubuh menjadi lemah. Seluruh
manusia saat itu menjadi – karena yakin kiamat telah dekat – seperti
keadaan orang yang datang kematian (sakaratul-maut) padanya
dalam hal terputusnya segala ajakan untuk berbuat maksiat dan sia-sianya
apa yang ada pada tubuh/diri mereka. Barangsiapa yang bertaubat dalam
keadaan seperti ini (ketika matahari terbit dari arah barat), maka tidak
diterima taubatnya sebagaimana tidak diterimanya taubat orang yang sakaratul-maut”.[18]
Ibnu Katsir berkata :
إذا
أنشأ الكافر إيمانًا يومئذ لا يقبل منه، فأما مَن كان مؤمنًا قبل ذلك؛ فإن
كان مصلحًا في عمله؛ فهو بخير عظيم، وإن كان مخلطًا فأحدث توبة؛ حينئذ لم
تقبل منه توبة
“Apabila orang kafir baru mulai beriman
pada hari itu, maka tidak diterima. Adapun orang-orang yang telah
beriman sebelumnya, apabila ia melakukan amal shalih, maka ia berada
dalam kebaikan yang sangat besar. Adapun jika ia seorang yang senang
bergelimang dengan kemaksiatan, dan baru bertaubat setelah itu; maka
taubatnya tidak diterima”.[19]
Dan inilah penjelasan yang datang dari Al-Qur’an Al-Kariim dan hadits-hadits yang shahih. Allah ta’ala berfirman :
يَوْمَ
يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ
تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا
“Pada
hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau
dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya” [QS. Al-An’am : 158].
Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لا
تنقطع الهجرة ما تقبلت التوبة، ولا تزال التوبة مقبولة حتى تطلع الشمس من
المغرب، فإذا طلعت؛ طُبِعَ على كل قلب بما فيه، وكفي الناس العمل
“Hijrah
tidak terputus selama taubat masih diterima. Dan taubat akan senantiasa
diterima hingga terbitnya matahari dari arah barat. Apabila telah
terbit (dari arah barat), ditutuplah setiap hati dengan apa yang ada di
dalamnya, dan cukuplah manusia amal (yang telah dilakukannya)”.[20]
Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
إن
الله عز وجل جعل المغرب بابًا عرضه مسيرة سبعين عامًا للتوبة، لا يغلق حتى
تطلع الشمس من قبله، وذلك قول الله تبارك وتعَلى : (يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ
آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ)
“Sesungguhnya
Allah ‘azza wa jalla menjadikan arah barat sebagai satu pintu yang
luasnya seperti perjalanan tujuh puluh tahun untuk bertaubat. Ia tidak
akan tertutup hingga matahari terbit dari arahnya. Dan itulah makna
firman Allah tabaaraka wa ta’ala : ‘Pada hari datangnya sebagian
tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya
sendiri yang belum beriman”.[21]
Sebagian ulama[22] berpendapat
bahwa yang tidak diterima taubatnya adalah orang-orang kafir yang hidup
pada saat matahari terbit dari arah barat. Adapun ketika jaman telah
berganti, dan lalailah/lupalah manusia akan hal itu, maka iman orang
yang kafir dan taubat orang yang berbuat maksiat diterima.
Al-Qurthubi menjelaskan :
قال
صلى الله عليه وسلم : (إن الله يقبل توبة العبد ما لم يغرغر)؛ أي : تبلغ
روحه رأس حلقه، وذلك وقت المعاينة الذي يرى فيه مقعده من الجنة ومقعده من
النار، فالمشاهد لطلوع الشمس من مغربها مثله، وعلى هذا ينبغي أن تكون توبة
كل مَن شاهد ذلك أو كان كالشاهد له مردودةً ما عاش؛ لأن علمه بالله تعالى
ونبيه صلى الله عليه وسلم وبوعده قد صار ضرورة، فإن امتدت أيام الدنيا إلى
أن ينسى الناس من هذا الأمر العظيم ما كان، ولا يتحدثون عنه إلا قليلًا،
فيصير الخبرعنه خاصّا، وينقطع التواتر عنه، فمن أسلم في ذلك الوقت أو تاب،
قُبِلَ منه، والله أعلم.
“Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ‘Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba selama nyawa ada di kerongkongannya”.[23] Yaitu
pada waktu yang sangat menentukan ketika seseorang melihat tempat yang
kelak akan dihuninya yang berupa surga atau neraka. Maka orang yang
menyaksikan terbitnya matahari dari barat adalah seperti orang yang
sedang menghadapi sakaratul-maut. Karena itu taubat orang yang
menyaksikan matahari terbit dari barat atau orang yang keadaannya
seperti itu adalah tertolak, kalau toh ia masih hidup. Karena
pengetahuan akan Allah, Nabi-Nya, janji, serta ancaman-Nya pada waktu
itu merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Tetapi apabila
hari-hari kehidupan masih terus berlangsung hingga manusia melupakan
peristiwa besar itu dan sudah tidak membicarakan lagi melainkan hanya
sedikit saja, dan berita mengenai masalah ini sudah menjadi berita
khusus, tidak menjadi bahasan umum; maka pada waktu itu orang yang masuk
Islam atau bertaubat masih diterima”.[24]
Hal itu dikuatkan lagi dengan riwayat :
إن الشمس والقمر يكسيان بعد ذلك الضوء والنور، ثم يطلعان على الناس ويغربان
“Sesungguhnya matahari dan bulan akan bersinar lagi setelah itu, dan kemudian terbit dan terbenam pada manusia seperti biasanya”.
Dan diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
يبقى الناس بعد طلوع الشمس من مغربها عشرين ومئة سنة
“Manusia tinggal di bumi setelah terbitnya matahari dari arah barat selama 120 tahun”.
Diriwayatkan dari ‘Imraan bin Hushain bahwa ia berkata :
إنما
لم تقبل وقت الطلوع حتى تكون صيحة؛ فيهلك فيها كثير من الناس، فمَن أسلم
أو تاب في ذلك الوقت ثم هلك، لم تقبل توبته، ومن تاب بعد ذلك، قبلت توبته
“Sesungguhnya
tidaklah diterima taubat pada saat terbitnya matahari hingga ada suara
yang keras. Lalu banyak orang yang mati. Barangsiapa yang masuk Islam
atau bertaubat pada waktu tersebut kemudian ia mati; maka tidak diterima
tobatnya darinya. Namun barangsiapa yang bertaubat setelah waktu itu,
diterima taubatnya”.[25]
Jawaban dari beberapa hal tersebut di atas adalah sebagai berikut :
Sesungguhnya
nash-nash menunjukkan bahwa taubat itu tidak diterima lagi setelah
terbitnya matahari dari arah barat. Orang-orang kafir yang baru berikrar
masuk Islam setelah itu juga tidak diterima ikrarnya. Nash-nash
tersebut juga tidak membedakan antara orang yang menyaksikan tanda-tanda
hari kiamat (terbitnya matahari dari barat) dan yang tidak
menyaksikannya.
Pendapat ini diperkuat dengan dengan riwayat Ath-Thabariy dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa, ia berkata :
إذا خرج أول الآيات؛ طُرِحت الأقلام، وحُبِست الحفظة، وشهدت الأجسام على الأعمال
“Apabila
telah keluar tanda-tanda hari kiamat yang pertama, maka pena-pena
(pencatat amal) dilemparkan, para (malaikat) penjaga ditahan, dan jasad
manusia dijadikan saksi atas segala amalnya”.[26]
Dan
yang dimaksud dengan tanda-tanda (hari kiamat) yang pertama di sini
adalah terbitnya matahari dari arah barat. Adapun tanda-tanda yang
muncul sebelum terbitnya matahari dari arah barat, maka hadits-hadits
menunjukkan masih diterimanya taubat dan ikrar keislaman pada waktu itu.
Ibnu Jarir Ath-Thabariy juga meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud radliyallaahu ‘anhu, ia berkata :
التوبة مبسوطةٌ ما لم تطلع الشمس من مغربها
“Taubat itu masih dibentangkan selama matahari belum terbit dari arah barat”.[27]
Al-Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Musa radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
إن الله يبسط يده بالليل ليتوب مسيء النهار، ويبسط يده بالنهار ليتوب مسيء الليل، حتى تطلع الشمس من مغربها
“Sesungguhnya
Allah membentangkan tangan-Nya di waktu malam untuk mengampuni
orang-orang yang bersalah di waktu siang, dan membentangkan tangan-Nya
di waktu siang untuk mengampuni orang-orang yang bersalah di waktu
malam; hingga terbitnya matahari dari arah barat”.[28]
Menurut hadits tersebut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menetapkan batas akhir diterimanya taubat itu adalah ketika matahari terbit dari arah barat.
Ibnu Hajar menyebutkan banyak atsar dan
hadits yang menunjukkan terus ditutupnya pintu taubat (setelah
terbitnya matahari dari arah barat) hingga hari kiamat, yang kemudian
berkata :
فهذه آثار
يشد بعضها بعضًا متفقة على أن الشمس إذا طلعت من المغرب؛ أغلق باب التوبة،
ولم يفتح بعد ذلك، وأن ذلك لا يختص بيوم الطلوع، بل يمتدُّ إلى يوم
القيامة
“Atsar-atsar ini saling menguatkan satu dengan
yang lainnya yang secara kesepakatan menyatakan bahwa matahari apabila
telah terbit dari arah barat, maka tertutup pintu taubat dan tidak akan
terbuka setelah itu. Hal itu tidak dikhususkan dengan hanya pada hari
terbitnya saja, melainkan terus berlanjut hingga hari kiamat”.[29]
Adapun pendalilan Al-Qurthubiy dapat dijawab sebagai berikut :
Tentang hadits ‘Abdullah bin ‘Amr, Al-Haafidh Ibnu Hajar berkata : “Tidak tsabit riwayat ini secara marfu’”.
Sedangkan hadits ‘Imraan bin Hushain, tidak ada asalnya (laa ashla lahu).[30]
Hadits : “Sesungguhnya matahari dan bulan akan bersinar lagi…” ; maka Al-Qurthubiy tidak menyebutkan sanadnya. Kalaupun toh dianggap
shahih, maka kembalinya matahari dan bulan seperti semua tidak
menunjukkan bahwa pintu taubat dibuka kembali untuk kali yang lain.
Al-Haafidh
menyebutkan bahwa ia tetap berpegang pada nash yang jelas dalam
perbedaan pendapat ini, yaitu hadits ‘Abdullah bin ‘Amr yang menyebutkan
terbitnya matahari dari barat, yang di dalamnya terdapat ucapan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
فمن يومئذ إلى يوم القيامة (لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ )....الآية.
“Maka
sejak hari itu hingga hari kiamat : ‘tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu’”.[31]
Kutub Utara Sudah Tidak di Tempatnya
Perubahan
iklim menyebabkan lokasi kutub utara bergeser dan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada rotasi Bumi. Temuan ini mengindikasikan bahwa
pemantauan posisi kutub bisa menjadi alat baru untuk melacak pemanasan
global.
Jianli Chen, peneliti dari University of Texas at Austin dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa mencairnya gletser akibat emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia telah berkontribusi terhadap pergeseran kutub tersebut.
Sejak pertamakali diamati pada tahun 1899, posisi kutub utara telah bergeser ke arah selatan sebanyak 10cm per tahun mengikuti garis longitude barat 70 derajat, sebuah garis maya yang melintasi kawasan timur Kanada.
Pergeseran ini disebabkan perubahan distribusi massa pada bagian kerak Bumi yang mulai kembali setelah berubah pada abad es terakhir. Namun demikian, Chen dan timnya menemukan hal yang mengejutkan.
Pada tahun 2005, pergeseran ke arah selatan ini mendadak berganti arah. Kutub utara mulai bergerak ke arah timur dan terus bergerak ke arah tersebut sampai saat ini. Secara total, sejak tahun 2005, pergeseran itu telah mencapai jarak sekitar 1,2 meter.
"Melelehnya es dan perubahan ketinggian air laut bisa menjelaskan 90 persen pergeseran kutub ke arah timur," kata Chen. "Namun faktor pendorong perubahan mendadak adalah perubahan iklim," ucapnya.
Dari kalkulasi Chen dan timnya, kontributor terbesarnya adalah melelehnya lapisan es di kawasan Greenland, yang kehilangan sekitar 250 gigaton es per tahunnya. (sumber: http://adf.ly/asvXK )
Jianli Chen, peneliti dari University of Texas at Austin dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa mencairnya gletser akibat emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia telah berkontribusi terhadap pergeseran kutub tersebut.
Sejak pertamakali diamati pada tahun 1899, posisi kutub utara telah bergeser ke arah selatan sebanyak 10cm per tahun mengikuti garis longitude barat 70 derajat, sebuah garis maya yang melintasi kawasan timur Kanada.
Pergeseran ini disebabkan perubahan distribusi massa pada bagian kerak Bumi yang mulai kembali setelah berubah pada abad es terakhir. Namun demikian, Chen dan timnya menemukan hal yang mengejutkan.
Pada tahun 2005, pergeseran ke arah selatan ini mendadak berganti arah. Kutub utara mulai bergerak ke arah timur dan terus bergerak ke arah tersebut sampai saat ini. Secara total, sejak tahun 2005, pergeseran itu telah mencapai jarak sekitar 1,2 meter.
"Melelehnya es dan perubahan ketinggian air laut bisa menjelaskan 90 persen pergeseran kutub ke arah timur," kata Chen. "Namun faktor pendorong perubahan mendadak adalah perubahan iklim," ucapnya.
Dari kalkulasi Chen dan timnya, kontributor terbesarnya adalah melelehnya lapisan es di kawasan Greenland, yang kehilangan sekitar 250 gigaton es per tahunnya. (sumber: http://adf.ly/asvXK )
Al-Quran & Hadits telah memberikan petunjuk mengenai kehidupan didunia maupun akherat kelak kepada umat muslim yg beriman..
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
(QS. Shad Ayat 29)
Al-Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.
Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Quran
setelah beberapa waktu lagi.
(QS. Shad Ayat 87-88)
Siapkanlah bekal dari sekarang,,,
Apakah kita termasuk orang yg akan dibiarkan tersesat oleh Allah SWT hingga usia kita habis atau hingga akhir zaman?
ataukah kita termasuk orang yg ditunjukkan jalan yang lurus oleh Allah SWT?
ataukah kita termasuk orang yg ditunjukkan jalan yang lurus oleh Allah SWT?
ataukah kita termasuk orang-orang yg akan dibinasakan pada saat peristiwa itu terjadi dan pada hari pembalasan/kiamat nanti ?
Tidak akan berguna taubat dan meminta ampunan-NYA pada saat peristiwa itu sudah tiba/terjadi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar